Rabu, 20 Mei 2015

tentang aku

Dunia maya mampu memberi ruang bagi siapa saja untuk
menjelma menjadi sosok-sosok yang mereka inginkan. Di
dunia maya, seseorang cukup berbekalkan kata-kata
untuk menjelma menjadi orang-orang yang mereka
inginkan. Bahkan satu orang mungkin bisa bersembunyi
di balik sekian topeng dan identitas palsu di dunia maya.
Mulai dari gadis berumur 19 tahun, sampai seorang
pemuka agama dengan kemampuan bertemu raja neraka.
Manakah sosok orang yang asli yang mampu kaupercaya
di antara sekian ID yang terpampang? Hal itu layaknya
menarik kertas undian, dengan sejuta kemungkinan
meleset. Cara paling aman adalah biarlah segalanya tetap
di dunia maya saja, jangan mencampur aduk sesuatu
yang nyata di dalam sana bila tidak siap dengan
resikonya.
Dunia maya menjadi tempat pelarian saya. Ketika saya
tidak ingin disentuh oleh manusia-manusia lain dalam
hidup saya. Ini seperti berlindung dalam kotak kaca. Saya
berinteraksi dengan mereka, saya biarkan mereka
menatap ke dalam kotak kaca itu. Tapi hanya di situ.
Saya tetap diam dalam kotak kaca saya, asyik dengan
dunia yang berputar dalam kepala saya. Saya menatap
mereka dari dalam kotak kaca itu, saling menyentuhkan
isi kepala dengan untaian kata. Lalu apakah itu berarti
saya menimbun kebohongan dalam dunia kata-kata?
TIDAK.
Ketika tidak saling menatap muka, tidak saling mengenal
pribadi dan identitas asli, saya membiarkan mereka
menatap diri saya yang sesungguhnya dalam kotak kaca
itu. Membiarkan mereka mencoba mengenal saya,
menerka seperti apa saya, yang bahkan terkadang saya
tidak menyadari sisi-sisi itu dalam diri saya. Saya
membagi cerita konyol yang saya alami, membagi tawa
bersama beberapa teman chat, ber-conference ria
dengan topik-topik yang gak jelas, sampai berbagi hal-hal
yang serius tentang hidup. Saya menemui berbagai
sosok manusia dalam kata-kata. Ada yang dewasa dalam
usia dan prinsip hidup, ada yang kanak-kanak dalam
balutan usia dewasa, ada juga sosok dewasa yang
berdiam dalam diri remaja-remaja belasan tahun. Sosok-
sosok yang penuh warna berdatangan di seberang kotak
kaca saya.
Jujur, saya terkadang tergoda untuk memecahkan kotak
kaca itu. Tapi saya takut, kepingan kaca itu akan melukai
kaki saya. Lebih-lebih lagi, bila orang-orang yang saya
biarkan masuk itu nantinya mengobrak-abrik dunia saya.
Saya tidak mau mengambil resiko itu… Jadi sampai hari
ini, saya masih di sini. Diam dalam kotak kaca saya,
melindungi diri saya dari luka-luka yang tak perlu ada.
Buat kalian yang ada di seberang sana, terima kasih
sudah mengijinkan saya melihat dunia maya dalam
ragam warna.
Copas dari: [Aksara Angin]

Tidak ada komentar:

bersiin noda

1. Anti Noda Bandel ( Alkali) Sifat kimiawi : Merenggangkan (melemaskan / melembutkan) kontur serat dengan tujuan “membuka jalan” bagi molek...