Sabtu, 20 Juni 2015

broken home

Akibat broken home, fungsi keluarga tidak berjalan
ideal. Di antaranya Pertama, fungsi afeksi atau
kasih sayang. Karena tidak mendapatkan limpahan
kasih sayang, anak-anak mencari perhatian di luar
rumah. Entah dari sahabat, pacar atau bahkan
lelaki hidung belang.
Kedua, fungsi rekreasi. Keluarga idealnya tempat
menyenangkan bagi anak, dimana ia merasakan
rindu dengan kehangatannya. Keluarga harusnya
menentramkan, membuat rileks dan gembira.
Namun, broken home menyebabkan anak tidak
betah di rumah, bahkan tempat yang paling
dibenci. Akibatnya ia lari ke dunia luar yang ia
anggap lebih peduli.
Ketiga, fungsi edukatif. Orangtua semestinya
menjadi pendidik dan teladan bagi anak-anaknya.
Broken home justru menciptakan ketidakpercayaan
anak pada orangtua. Bahkan anak menjadi trauma
dengan institusi pernikahan.
Tentu saja, tidak berfungsinya keluarga di atas,
berdampak buruk bagi perkembangan anak. Dalam
ilmu kejiwaan dikatakan, seorang broken home
akan mengalami Pertama , broken heart, yakni
kepedihan dan kehancuran hati sehingga
memandang hidup ini sia-sia dan mengecewakan.
Kecenderungan ini membentuk si anak menjadi
orang yang krisis kasih dan biasanya lari kepada
hal-hal yang bersifat seksual, karena menganggap
hanya seks yang memberi kepuasan dan
kebahagiaan. Misalnya terjerumus seks bebas,
homoseks, lesbian, jadi simpanan, tertarik dengan
isteri/suami orang, dll.
Kedua, broken relation, yakni anak merasa bahwa
tidak ada orang yang perlu dihargai, tidak ada
orang yang dapat dipercaya serta tidak ada orang
yang dapat diteladani. Kecenderungan ini
membentuk si anak menjadi orang yang masa
bodoh terhadap orang lain, ugal-ugalan, cari
perhatian, kasar, egois, dan tidak mendengar
nasihat orang lain. Ia cenderung “semau gue”.
Ketiga, broken values, yakni si anak kehilangan
“nilai kehidupan” yang benar. Baginya dalam hidup
ini tidak ada yang baik, benar, atau merusak yang
ada hanya yang “menyenangkan” dan yang “tidak
menyenangkan”. Apa saja yang menyenangkan
dilakukan dan sebaliknya.
Kondisi ini tak bisa terus menerus dibiarkan. Anak-
anak adalah para calon pemimpin di masa depan.
Apa jadinya jika sejak kecil kurang kasih sayang
sehingga tidak termotivasi untuk berprestasi.
Walhasil, generasi mendatang bisa lebih buruk dari
generasi orang tua mereka.
Ujian Keluarga
Harus diakui, fakta buruk pada anak broken home
adalah dampak dari egoisme orang tua. Walaupun
tidak bisa disalahkan 100 persen karena ada andil
si anak juga, namun orang tua memang harus
berkaca. Seperti fenomena yang terjadi belakangan
ini, dimana orang tua dengan mudahnya
memutuskan tali perceraian tanpa memikirkan
dampaknya bagi si anak.
Padahal, semestinya orang tua berusaha sekuat
tenaga untuk mempertahankan rumah tangga.
Janganlah begitu mudah mengucap kata talak hanya
karena sedikit rasa jenuh dengan pasangan. Sebab
ketika menikah lagi, si anak bukannya bahagia
malah terasing di rumahnya sendiri dengan ayah/
ibu tiri. Termasuk ketika menghadapi ujian dan
cobaan, janganlah orang tua bertengkar habis-
habisan di depan anak-anak.
Selain itu, orangtua masa kini, kadang juga terlalu
sibuk dengan urusan mereka hingga mereka lupa
bahwa mereka memiliki anak yang wajib
diperhatikan. Lalu kadang mereka juga
menganggap bahwa anak tidak perlu tahu masalah
orang tua. Padahal adakalanya anak harus diajak
bicara agar merasa berharga. Orang tua hendaknya
menciptakan situasi rumah yang hangat,
menentramkan dan menyenangkan bagi anak-anak.
Jadikan semboyan rumahku surgaku benar-benar
nyata di benak anak.
Karena itu, agar tidak terjerumus menjadi broken
home, orang tua hendaknya memperbaharui lagi
tujuan pernikahan itu sendiri, mereview kembali
apa fungsi pernikahan, visi dan misinya dalam
mengarahkan keluarga dan mendidik anak. Hanya
dengan mengembalikan fungsi keluarga pada
posisinya, anak-anak terhindar dari broken home.
Selanjutnya, tidak akan ada lagi kisah-kisah pilu
korban traficking atau seks bebas.

Tidak ada komentar:

bersiin noda

1. Anti Noda Bandel ( Alkali) Sifat kimiawi : Merenggangkan (melemaskan / melembutkan) kontur serat dengan tujuan “membuka jalan” bagi molek...