Rabu, 25 Maret 2015

emansipasi

saya cukup lama hidup dengan wanita eropa yang
menjunjung tinggi nilai equal right. Saya ingat persis, pada
akhir bulan pertama dia tinggal di apartment saya,
langsung meminta semua tagihan utilities (air, listrik dsb)
bulan tsb, dan membandingkan dengan tagihan bulan
sebelum dia masuk apartment, dia bayar selisihnya. Kalo
saya yang belanja, dia yang masak, kalo dia yang belanja
saya yang masak. Samasekali ga pernah nyuruh angkat2
(kecuali minta tolong angkat segede kulkas), gergaji,
ngebor, paku, pasang kusen, pasang pintu dsb, semua
bisa dia lakukan sendiri. Kita berdua beli rumah juga 50-50,
ketika saya pulang Indo, dia beli 50% hak saya. Leasing
mobil juga mobil masing-masing.
Pada awal kerja, penghasilan saya jauh di bawah dia yang
sudah wiraswasta sejak usia 17 tahun, saya tidak malu, lah
emang cuma 1/3 penghasilan bulanannya, tapi sebagai
wanita samasekali tidak kemaki atau melecehkan pria,
tidak seperti wanita indonesia pada umumnya; mereka
yang penghasilannya cuma cukup buat beli tiket budget
airlines dan makeup, masih menumpang di rumah orang
tua saja, tapi udah nekat menyebut dirinya = mandiri, dan
terus melecehkan pria-pria yang susah payah
mempersiapkan masa depan sbg pelit, kere dsb. Bukankah
yang terpenting adalah terus menunjukkan eksistensi
sebagai pejuang emansipasi? yang tentunya tidak
membutuhkan pria bukan?
Meskipun dia sibuk, sebagai wanita selalu berusaha untuk
cantik, make-up dan lengkap memakai bulu mata, tapi
tidak pernah sekalipun saya menunggu dia kelamaan
dandan dan kita selalu on-time. Ratusan bahkan ribuan
kilometer kita bepergian juga selalu menyetir gantian
karena kesadaran, ga pernah sekalipun saya menyuruh dia
menyetir atau dia menyuruh saya menyetir juga tidak
pernah. Ga pernah ribut memakai mobil siapa, kalo bawa
barang banyak ya pakai mobil dia (karena lebih besar, tapi
boros), bawa barang sedikit ya pakai mobil saya (karena
lebih kecil, tapi hemat), dan tiap pergi selalu hitung struk
bensin dan gatukök (makan di kios pinggir jalan), bagi dua
dan beres.
Dia tidak spesial, sama seperti wanita-wanita negara maju
lainnya. Dan hubungan kita sebuah pemandangan umum di
masyarakat negara maju. Sebuah equal right, emansipasi
atau apalah itu mereka menyebutnya. Lalu kira-kira anda
sebagai pejuang emansipasi di masyarakat bodoh ini
sampai tahap mana? sampai... "Gue khan ceweeeee"

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=888986774473437&id=100000863696681&refid=7&_ft_=qid.6126284310528618449%3Amf_story_key.-6675961533256732455&__tn__=%2As

Kamis, 05 Maret 2015

cinta memang fiksi

kutahu rumus dunia, tak ada cinta yang berbalas, kisah cinta hanya ada di cerita film, tidak ada di dunia nyata, semuapun tak ada yang pernah merasakannya, di belahan bumi manapun sama hanya sekedar menjalankan hidup.

titik jenuh

ketika anda dalam keadaan jenuh akut atau titik jenuh tertinggi dalam bekerja, pastikan anda memiliki nilai jual untuk bertindak, sesuatu yang bisa dijual seperti keahlian dan keterampilan.

bersiin noda

1. Anti Noda Bandel ( Alkali) Sifat kimiawi : Merenggangkan (melemaskan / melembutkan) kontur serat dengan tujuan “membuka jalan” bagi molek...