Kring kring goes goes......
Kadang setiap minggu pagi saya bersama Tata bersepeda
jalan-jalan menikmati udara pagi, keliling perumahan keluar masuk gang, Tata
duduk di depan, ditempat yang saya buat sendiri terbuat dari papan triplek
bekas dan papan kayu sisa dirumah.
Namun karena saya jarang olah raga, tenaga saya masih belum
bisa untuk keluar perumahan jadi hanya sebatas di dalam komplek perumahan. Ditambah
kontur jalan yang tidak flat, selalu ada naik dan turun serta polisi tidur,
sepeda pun kurang mendukung, tidak ada pemindah gigi untuk meringankan goesan
ketika nanjak.
Pernah saya coba untuk jalan keluar perumahan dan baru
seratus meter nanjak ringan udah nyerah, ya karena sebelumnya emang udah
keliling perumahan, jadi stamina tinggal separo. Akhirnya balik lagi kerumah.
Dilain hari saya mencoba kembali bersepeda keluar perumahan
tanpa didahului keliling perumahan, hanya saja jalan yang saya lalui emang
berbeda dengan yg pertama, kali ini tidak nanjak ringan dan panjak, tapi nanjak
tajam, dan tahukah anda saya masih kalah, ayunan kaki yang lelah langsung
membuat mata kunang-kunang, berkeringat lebih banyak, nafas ngos-ngosan ampe
saya putuskan untuk menepi dengan Tata, butuh waktu 30 menit untuk memulihkan
keadaan itu, minum air putih yang saya bawa sambil istirahat bersama anak saya.
Dan kembali pulang kerumah dengan rasa penasaran untuk mencoba lebih jauh lagi
di lain waktu.
Usia anak pun bertambah kakinya pun udah gak nyaman untuk
duduk di tempat yang saya buatkan itu, akhirnya 5 januari 2014 saya coba
bonceng Tata di belakang,dengan posisi kaki berpijak di pijakan, hanya saja
sandal dia gak mau pake dan memilih disimpan di depan.
HP yang saya bawa
saya putarkan lagu anak-anak menemani hingga tujuan dengan
target yang lebih jauhkeluar perumahan, ya sekitar 3km akhirnya saya bisa
keluar perumahan n foto-foto, minum dan istirahat.
Di saat setengah perjalanan pulang, tiba2 Tata menjerit ‘’
ayah sakit.... ayah sakit...’’ sambil nangis sejadi-jadinya, tangan kanan kiri
saya langsung reflek mengerem dan oh
kaki kanan anak saya kena jari2 sepeda. Sepedapun ditepikan, dan distandarkan,
lalu tata saya gendong untuk menenangkannya, tapi krn begitu sakitnya tetap
nangis terus, ada bapak2 yang melihat kejadian itu dan langsung membawakan
kursi plastik untuk duduk tata, air minum, obat luka dan tissu. Sayangnya Tata
sudah kenal obat luka, dia tetap meronta menolak untuk di beri obat luka, hanya
minum air putih dan tissu untuk mengelap air matanya.
Segera saya bawa Tata pulang kerumah dengan posisi saya di
belakang dan dia di sadel depan saya pegangin, sesampainya di rumah obat
lukapun saya paksa berikan meskipun gak tega nangisnya makin kencang. Di rumah
sedatang dari pagi setelah jalan2 itu dia hanya duduk di kursi, ga mau turun
atau pindah ke tempat tidur, bahkan sempet tidur siang di kursi sekitar sejam. Malam
harinya tidurnyapun tidak nyenyak krn menahan sakit.
Besoknya hari senin luka memang terlihat mengeluarkan cairan
putih bening, hingga sore cairan itupun terlihat mengering, hanya saja terlihat
bengkak, di malam selasa tidurnya masih tetap tidak berkualitas.
Akhinya selasa pagi saya bawa ke klinik, di sana langsung di
cuci dari kotoran dan kulit mati, lalu diolesin salep dan ditutup perban.
Dokterpun memberikan antibiotik, obat bengkak dan obat anti nyeri.
Tidur dimalam rabu dengan obat anti nyeri yg bekerja jadi
lebih nyenyak, aktifitaspun sedikit meningkat, makan dan minum juga normal.
Jumat pagi saya bawa kembali ke klinik untuk ganti perban,
menggunakan obat luka dan salep lalu ditutup kembali dengan perban, sepulang
dari klinik langsung belajar jalan dan behasil jalan di hari sabtu pagi.
Senin pagi perban dibuka sendiri dan sudah kering.
Tips untuk membonceng anak-anak di sepeda (kumpulan dari beberapa orang yg mengetahui kejadian ini)
- · Gunakan boncengan tambahan didepan untuk usia 3 tahun kebawah
- · Untuk usia 3 tahun keatas gunakan sepatu atau sendal, sepatu akan berfungsi sbg bumper/ sensor ketika menyentuh jari2
- · Gunakan pelindung jari2 yang dipasang di jari2 atau yg dipasang dirangka
- · Ikat kaki di rangka di bawah sadel
.jpg)

.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar